Abstrak
Masa-masa jadi anak SMK itu memang menyenangkan dan
menyedihkan, menyenangkan karena aku jumpa dengan dia, dan sedih karena dia
udah di miliki orang lain. Sebut saja namanya Raisa, dia seorang siswi yang
pintar dan baik hati. Apalah daya aku yang setiap hari main lumpur sama
anak-anak kecil, mincing lele di laut. Dan nama aku adalah Tommy biasa di
panggil Tom, anak kurang pergaulan suka pakai dedoran di ketiak.
Pagi yang ini, agak terasa gelap karena sang semesta
mengkhendaki langit akan menangis dengan rintihan kesedihan yang di pendamnya.
Begitu juga dengan ku, dengan rintahan sedih ini aku menyambar kawan aku Berry
tepat di depan UKS.
“
Ber , aku rasa hari ini tepat deh buat aku untuk nyampaikan rasa cinta aku pada
Raisa.” Terang aku pada Berry sambil duduk di lantai.
“
Tom, seharusnya lu nyadar deh, muka kayak bor kejedot tembok mau nyampaikan
cinta.” Sebut Berry dengan nada ketawa.
“
Tapi kan aku suka sama dia, rasa suka ini di pendam agak sakit Ber.” Jelas aku
pada Berry
“
Cinta memang harus kita akui, tapi tidak harus kita terapkan. Kamu cinta dia,
seharusnya kamu harus lihat Raisa bahagia sama Christie. Lagi pula Raisa udah
punya orang lain.” Terang Berry pada aku.
Setelah mendengar percakapan Berry,
aku pergi begitu saja. Kalau dalam cerita Putri Tidur ada Pangeran dan Sang
Putri begitu juga ada kurcaci, mungkin aku adalah kurcaci itu yang hanya bisa
lihat Sang Pangeran dan Sang Putri bahagia.
Saat aku berjalan-jalan dengan tidak
fokus, tiba-tiba aku ketabrak Raisa, aku sangat terkejut karena aku menjatuhkan
semua bahan makanan yang akan di praktekan. Sebenarnya Raisa ini adalah kakak
kelas aku dia berada di program keahlihan Tata Boga, biasa sih kami nyebut yang
suka masak-masak, sedangkan aku berada di Program Keahlihan Multimedia, biasa
orang suka sebut orang gila foto.
“Maaf
Raisa, aku tidak sengaja menabrak kamu, maaf-maaf.” Sebut aku dengan sambil
memungut makanan di lantai.
“Ohh
tidak apa apa kok, ini cuman bahan percobaan saja. Nanti aku baru buat baru
lagi.” Ujar Raisa kepada aku.
“
Oh ya, Raisa kamu pacaran dengan Christie anak Pemasaran itu ya ?.” Tanya aku
dengan suara agak menggelikan.
“
Christie itu abang ipar saya lah, banyak orang anggap saya pacaran sama dia.
Padahal engga.” Jawab Raisa sambil tersenyum.
Sejak saat itu, aku tau bahwa Raisa
itu adalah orang jomblo. Karena itu aku berpikir penduduk yang jomblo akan
berkurang, karena aku pasti akan mendapatkan Raisa. Hari ke hari hubungan aku
dengan Raisa terasa semakin dekat. Pada suatu hari tepatnya di hari libur
sekolah, aku mengajaknya ke Meseum Nasional untuk jalan-jalan.
“Raisa,
kamu suka bangat kan sama meseum ini. Aku tau dari Facebook kamu, biasa aku
ngestalk.” Sebut aku dengan nada ketawa.
“Aku
suka bangat sama meseum ini, ada banyak lukisan dari berbagai aliran seniman
dan benda-benda antik. Intinya aku suka bangat.” Ujar Raisa dengan semangat
sambil memasuki ruangan meseum.
“
Heii Raisa, coba kamu lihat lukisan abstrak itu. Apa ya, yang indah dari
lukisan itu sehingga buat lukisan itu terkenal ?.” Tanya aku kepada Raisa
sambil menunjukan lukisan abstrak itu.
“
Itu lukisan karya seniman Affandi, seorang seniman yang hebat lukis. Aku pun
gak tau, pasti ada arti di balik lukisan itu.” Jawab Raisa pada ku.
Setelah pulang dari meseum, aku di
kamar tak bisa tidur. Kejadian yang terjadi saat berada di meseum sangat indah
sekali, saat itu aku dapat merasakan bagaimana nyaman bersama dia. Senyumannya
yang indah itu bisa buat aku terbayang bayang di pikiran. Kesenangan tak bisa
aku lupakan dalam malam itu.
Siang yang cerah ini walaupun
matahari terasa sedikit nyengat di kulit, aku ingin menyampai rasa cinta aku
dan menembak Raisa tepatnya di bawah pohon jambu samping mading. Ini merupakan
kesempatan terakhir aku, karena hari ini aku sudah liat ramalan zodiak kalau
zodiak sagitarius akan berhasil
menyampaikan cintanya pada Libra pada hari ini.
“Raisa,
hari ini cerah ya?, anginnya banyak juga.” Sebut aku dengan hal gak jelas
karena gerogi.
“Iya,
lumayan lah. Kamu mau bilang apa sih ?. “ Tanya Raisa dengan nada ketawa.
“
ok, to the point aja. Aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku ?.” Tanya
aku dengan sambil memberika sepucuk mawar kepada Raisa.
“Sebenanrya
aku udah pacaran sama Berry, kawan kamu sejak SMP. Jadi maaf ya Tom, kamu bisa
dapat yang lebih baik dari aku.” Jawab Raisa dengan nada yang segan.
“Maksud
kamu, Berry kawan aku ?. Tapi dia tak pernah bilang sama aku.” Tanya aku dengan
nada yang sangat sedih.
“
Kami berjanji selalu merahasiakan hubungan kami, karena dia tahu kalau kamu
suka aku. Jadi dia suruh untuk tidak memberitahu kamu.” Jawab Raisa sambil
berjalan meninggalkan aku.
Siang itu menjadikan kenangan buku
hitam bagi ku. Bunga mawar dari segar menjadi layu, tangan ini terasa kaku dan
hati ini menjadi beku. Sejak saat itu, aku menjadi seorang diri yang pendiam,
aku melihat ke langit adakah sesuatu petunjuk yang dapat memberikan jawaban
atas kejadian ini.
Pada malam hari, aku mengajak Raisa
ke Meseum Nasional untuk terakhir kalinya. Aku berpikir untuk memberitahu nya
tentang lukisan abstrak yang merupakan karya seniman Affandi.
“Kamu
tau gak kenapa lukisan itu terlihat berantakan dan itu tetap seni dan di ingat
?.” Tanya aku kepada Raisa sambil menunjuk ke lukisan abstrak itu.
“
Aku tidak tahu tentang lukisan mengenai hal itu.” Jawab Raisa dengan Penasaran.
“
Lukisan itu di buat oleh pelukis, bukan sembarang dibuat itu untuk mengungkapkan perasaannya, walaupun
itu berantakan tapi itu seperti kenangan yang tak bisa di lupakan. Ia tidak
tahu bagaimana untuk melupakan dan meluapkan, maka ia mengambar kesenangan dan
kesedihan menjadi sebuah abstrak. Aku merasakannya Karena perasaan aku sekarang
sama seperti itu.” Jelas aku Kepada Raisa.
“
Maaf kan aku Tom, kamu punya cinta yang
lebih baik dari ini.”
Cinta itu memang buat rasa sedih dan
senang bercampur, cinta itu bukan untuk mencari yang nyaman dan kamu menetap
tapi hanya sementara. Tapi kamu harus cari yang setia dan selalu ada di waktu
kamu susah dan senang dan pastinya cinta itu selalu ada hingga akhir kamu
meninggalkan dunia ini. Cinta itu hanya perantara antara kamu dengan pasangan,
tapi kamu harus berusaha dalam mencintai pasangan kamu agar perantara ini tidak
terputus untuk selamanya.
0 comments:
Post a Comment